Back

S&P 500 Futures Ikuti Penurunan Indeks Wall Street karena Yield Perbarui Puncak Multi-Hari

  • Sentimen pasar tetap buruk karena data AS yang kuat, pembicaraan The Fed mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral AS.
  • Kontrak Berjangka S&P 500 tetap tertekan di dekat level terendah mingguan setelah mengalami penurunan terbanyak dalam sebulan.
  • Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi baru sejak 30 Desember 2022.

Selera risiko masih lemah pada awal hari Jumat, melanjutkan sentimen negatif hari sebelumnya, karena para pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed di tengah pembicaraan hawkish dari para pengambil kebijakan bank sentral AS dan data AS yang optimis.

Sementara yang menggambarkan sentimen, Kontrak Berjangka S&P 500 turun sebesar 0,30% menjadi 4.086 sementara menyentuh level terendah mingguan yang dicatat pada hari sebelumnya pada waktu pers. Dengan demikian, saham berjangka AS tetap tertekan setelah mengalami penurunan terbanyak dalam sebulan pada hari Kamis.

Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi baru sejak 30 Desember 2022, naik lima basis poin ke 3,896% pada waktu penulisan. Di jalur yang sama, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor dua tahun mencetak kenaikan tipis untuk mengakhiri hari Kamis di kisaran 4,64%, level tertinggi sejak November 2022, menjadi 4,679% baru-baru ini.

Komentar-komentar hawkish dari para pejabat Federal Reserve (The Fed) dan kekhawatiran AS-Tiongkok dapat dianggap sebagai pukulan terbaru terhadap profil risiko. Baru-baru ini, Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester menyinggung masalah resesi sambil mengulangi pembelaan sebelumnya terhadap suku bunga tertinggi.

Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden melepaskan tembakan kepada Presiden Tiongkok saat menyampaikan harapan untuk berbicara dengan pemimpin Tiongkok itu, selama wawancara dengan NBC News. "Saya pikir hal terakhir yang diinginkan Xi adalah merenggangkan hubungan secara fundamental dengan Amerika Serikat dan dengan saya," kata Presiden AS Biden, menurut Reuters.

Berita utama yang sama juga menyebutkan kunjungan Pejabat Senior Pentagon ke Taiwan.

Perlu dicatat bahwa klaim Tiongkok untuk mengatasi masalah Covid gagal mendapatkan perhatian besar.

Sebelumnya, James Bullard dari Federal Reserve St Louis mendukung bias hawkish The Fed dengan mengatakan, "Kenaikan suku bunga kebijakan yang berkelanjutan dapat membantu mengunci tren disinflasi selama tahun 2023, bahkan dengan pertumbuhan yang sedang berlangsung dan pasar tenaga kerja yang kuat, dengan menjaga ekspektasi inflasi tetap rendah."

Data AS juga mendukung ekspektasi yang menunjukkan kenaikan suku bunga The Fed. Indeks Harga Produsen (IHP) AS untuk bulan Januari menjadi perhatian utama karena mengalami kenaikan terbesar sejak bulan Juni dengan angka 0,7% MoM. Selain itu, Klaim Tunjangan Pengangguran Awal AS untuk minggu yang berakhir pada 10 Februari, 194 Ribu versus 200 Ribu yang diharapkan dan 195 Ribu sebelumnya, semakain memperburuk sentimen. Selain itu, penurunan Perumahan Baru untuk bulan Januari dan Survei Manufaktur Philadelphia The Fed untuk bulan Februari tampaknya telah mendapatkan sedikit perhatian.

Sementara mengikuti data tersebut, FEDWATCH terbaru yang dibaca dari Reuters memberi sinyal bahwa pasar suku bunga berjangka menunjukkan bahwa suku bunga AS dapat mencapai puncaknya mendekati 5,25% pada bulan Juli sebelum turun ke 5,0% pada akhir tahun. Hal yang sama menandakan poros kebijakan yang lebih tinggi daripada puncak 5,10% yang disampaikan oleh The Fed pada pertemuan Desember, yang pada gilirannya mengisyaratkan beberapa kenaikan suku bunga dari bank sentral AS.

Singkatnya, sejumlah tajuk utama geopolitik bergabung dengan pembicaraan The Fed akan membebani sentimen di tengah kalender yang ringan.

Analisis Harga AUD/USD: Penjual Beristirahat Sejenak Menuju 200-DMA

AUD/USD mengambil tawaran beli dari level terendah dalam perdagangan harian karena mengkonsolidasikan level terendah mingguan di sekitar level terenda
了解更多 Previous

Analisis Harga GBP/USD: Perbaharui Terendah Enam Minggu, Incar Support 1,1920 dan Penjualan Ritel Inggris

GBP/USD terus merosot karena memperbarui level terendah 1,5 bulan di dekat 1,1950 pada hari Jumat pagi. Dengan demikian, pasangan Cable melanjutkan te
了解更多 Next