Back

Harga Emas India Hari Ini: Emas Jatuh, Menurut Data FXStreet

Harga emas turun di India pada hari Rabu, menurut data yang dikumpulkan oleh FXStreet.

Harga Emas mencapai 7.303,81 Rupee India (INR) per gram, turun dibandingkan dengan INR 7.313,69 yang harganya pada hari Selasa.

Harga Emas turun menjadi INR 85.189,29 per tola dari INR 85.305,47 per tola sehari sebelumnya.

Ukuran satuan Harga Emas dalam INR
1 gram 7.303,81
10 gram 73.037,31
Tola 85.189,29
Troy Ons 227.184,50

FXStreet menghitung harga Emas di India dengan mengadaptasi harga internasional (USD/INR) ke mata uang lokal dan unit pengukuran. Harga diperbarui setiap hari berdasarkan harga pasar yang diambil pada saat publikasi. Harga hanya untuk referensi dan tarif lokal bisa sedikit menyimpang.

Artikel Terkait

Pertanyaan Umum Seputar Emas

Emas telah memainkan peran kunci dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilau dan penggunaannya untuk perhiasan, logam mulia secara luas dipandang sebagai aset safe-haven, yang berarti bahwa logam mulia dianggap sebagai investasi yang baik selama masa yang bergejolak. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap depresiasi mata uang karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank sentral adalah pemegang Emas terbesar. Dalam tujuan mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa-masa yang bergejolak, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari Dewan Emas Dunia. Ini adalah pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emas mereka.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan obligasi pemerintah AS, yang merupakan cadangan utama dan aset safe-haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, memungkinkan investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset mereka di masa-masa yang bergejolak. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung mendukung logam mulia.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau kekhawatiran akan resesi yang dalam dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya yang aman-haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada bagaimana Dolar AS (USD) berperilaku karena aset dihargai dalam Dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah kemungkinan akan mendorong harga Emas naik.

(Alat otomatisasi digunakan dalam membuat posting ini.)

Harga Emas Berkonsolidasi di Sekitar Wilayah $2.650 karena Pedagang Nantikan Risalah FOMC

Harga emas (XAU/USD) stabil menyusul pullback akhir hari sebelumnya dari rintangan $2.665 karena para pedagang memilih untuk absen menjelang rilis Risalah FOMC pada hari Rabu selama sesi AS. Sementara itu, prospek penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang lebih lambat terus mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi dan menghambat logam kuning yang tidak berimbal hasil ini. Selain itu, nada bullish Dolar AS (USD) yang kuat ternyata menjadi faktor lain yang berkontribusi membatasi ko
了解更多 Previous

Indeks Kepercayaan Konsumen Jepang Desember Di Bawah Perkiraan 36.6: Aktual (36.2)

Indeks Kepercayaan Konsumen Jepang Desember Di Bawah Perkiraan 36.6: Aktual (36.2)
了解更多 Next